The beautiful thing of learning is nobody can take it away from you - B. B. King
Teori Tumbukan
Jumpa lagi bersama Note Owner disini!
Yap, kali ini kita bakal membahas tentang Teori Tumbukan nih. Apa sih teori tumbukan itu? Manfaatnya apa?
Mari kita simak! Cus
Pengaruh dari berbagai faktor terhadap laju reaksi dapat dijelaskan dengan teori tumbukan. Menurut teori ini, suatu reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antarpartikel pereaksi. Akan tetapi, tidak setiap tumbukan menghasilkan reaksi, melainkan hanya tumbukan antarpartikel yang memiliki energi yang cukup serta arah tumbukan yang tepat. Jadi, laju reaksi akan bergantung pada tiga hal berikut.
-
Frekuensi tumbukan
-
Energi partikel pereaksi
-
Arah tumbukan
Tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif. Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan efektif disebut energi aktivasi (Ea)
Tumbukan antar zat itu pada suhu kamar tidak cukup energi, sehingga setelah bertumbukan masing-masing kembali ke keadaan semula. Energi minimum yang harus dimiliki pereaksi sehingga reaksi dapat berlangsung itulah yang disebut energi aktivasi.
Semua reaksi, eksoterm atau endoterm, memerlukan energi aktivasi. Reaksi yang dapat berlangsung pada suhu rendah, berarti memiliki energi aktivasi yang rendah. Sebaliknya, reaksi yang memiliki energi aktivasi besar hanya dapat berlangsung pada suhu tinggi.
Energi aktivasi ditafsirkan sebagai energi penghalang (barrier) antara pereaksi dan produk. Ketika energi aktivasi telah terlewati, maka reaksi dapat berjalan dan reaktan dapat berubah menjadi produk.
Nah, pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tumbukan adalah seperti berikut ini.
Yang pertama adalah pengaruh konsentrasi dan luas permukaan terhadap laju reaksi. Semakin besar konsentrasi, semakin besar pula kemungkinan partikel saling bertumbukan, sehingga reaksi bertambah cepat. Hal ini disebabkan oleh lebih banyaknya jumlah partikel yang bergerak dalam konsentrasi yang lebih tinggi sehingga laju reaksi akan berjalan lebih cepat. Semakin besar luas permukaan, maka semakin banyak tumbukan karena bidang sentuh yang tersedia akan lebih luas, maka reaksi semakin cepat.
Yang kedua adalah faktor suhu. Menurut teori kinetik gas, moleku-molekul dalam satu wadah tidaklah memiliki energi yang sama, tetapi bervariasi menurut suatu kurva yang mendekati kurva normal. Sebagian besar molekul mempunyai energi rata-rata, sebagian di bawah rata-rata. Peningkatan suhu akan menaikkan energi rata-rata molekul, sehingga jumlah atau fraksi molekul yang mencapai energi pengaktifan bertambah. Akibatnya, laju reaksi akan meningkat.
Terakhir yaitu penambahan katalis. Pengaruh penambahan katalis dalam sebuah reaksi dapat digambarkan melalui gambar dibawah. Gambar tersebut menerangkan bahwa katalis akan menurunkan energi aktivasi dari suatu reaksi sehingga reaksi akan berjalan lebih cepat.
Katalis tidak mengalami perubahan yang kekal dalam reaksi, tetapi terlibat dalam mekanisme reaksi. Tahap-tahap yang dilalui suatu reaksi disebut mekanisme reaksi. Jadi, mekanisme reaksi menggambarkan detail reaksi, yakni urutan tumbukan hingga membentuk produk. Katalis mempercepat laju reaksi, tetapi tidak mengubah jenis maupun jumlah hasil reaksi.
Katalis menurunkan energi pengaktifan reaksi, tapi tidak mengubah perubahan entalpi reaksi. Katalis mengubah mekanisme reaksi dengan menyediakan tahap-tahap yang mempunyai energi pengaktifan lebih rendah. Katalis mempunyai aksi spesifik, artinya hanya dapat mengatalisis satu reaksi tertentu. Katalis bereaksi pada satu tahap kemudian dibebaskan pada tahap berikutnya. Katalis hanya diperlukan dalam jumlah sedikit. Katalis dapat diracuni oleh zat tertentu.
Nah, itulah materi yang disediakan untuk materi pokok laju reaksi. Semoga teman-teman menyukainya dan dapat membantu pembelajaran teman-teman semua.
Untuk mempelajari materi lain, teman-teman dapat membuka page Course, dan untuk mengetes pemahaman teman-teman semua, dapat disalurkan pada page Exercise. Sayonara!